Istilah-Istilah Utama yang digunakan dalam Analisis Teknikal.
Memulai perjalanan di dunia trading, terutama dalam analisis teknikal, bisa terasa membingungkan bagi pemula. Untuk itu, berikut adalah beberapa istilah penting yang sering muncul dalam analisis teknikal yang bisa membantumu memahami pergerakan harga di pasar.
1. Support dan Resistance
Support adalah titik harga di mana suatu aset biasanya berhenti turun dan mulai naik kembali. Bisa dianggap sebagai “lantai” yang menahan harga agar tidak turun lebih jauh.
Resistance adalah kebalikannya, yaitu titik di mana harga cenderung berhenti naik dan mulai turun. Bisa dianggap sebagai “plafon” yang menahan harga untuk tidak terus naik.
2. Trend (Arah Pergerakan Harga)
Trend menggambarkan arah umum harga di pasar. Ada tiga jenis:
Uptrend: Harga cenderung naik dari waktu ke waktu
Downtrend: Harga cenderung turun secara konsisten.
Sideways: Harga bergerak mendatar dalam rentang yang sempit, tidak naik atau turun secara jelas.
3. Candlestick
Candlestick adalah cara menampilkan data harga dalam bentuk grafik yang menunjukkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dalam periode tertentu.
Candlestick berwarna hijau biasanya menandakan harga naik, dan merah menandakan harga turun.
4. Moving Average (MA)
Moving Average menunjukkan rata-rata harga dalam periode waktu tertentu, digunakan untuk melihat arah tren.
SMA (Simple Moving Average): Rata-rata dari harga selama periode tertentu.
EMA (Exponential Moving Average): Memberi bobot lebih besar pada harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan.
5. Relative Strength Index (RSI)
RSI adalah indikator yang mengukur kekuatan dan kecepatan perubahan harga.
Skor RSI antara 0 hingga 100.
Di atas 70 berarti aset terlalu banyak dibeli (overbought), di bawah 30 berarti terlalu banyak dijual (oversold).
6. Volume
Volume menunjukkan seberapa banyak aset diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu.
Volume yang tinggi biasanya menandakan pergerakan harga yang kuat dan kepercayaan pasar terhadap arah tersebut.
7. Bollinger Bands
Bollinger Bands terdiri dari tiga garis: satu garis tengah (moving average) dan dua garis di atas serta bawahnya.
Jika harga mendekati garis atas, aset dianggap mahal (overbought).
Jika mendekati garis bawah, dianggap murah (oversold).
8. Breakout
Breakout terjadi ketika harga menembus level support atau resistance yang penting.
Breakout sering mengindikasikan dimulainya tren baru dan pergerakan harga yang signifikan.
9. Fibonacci Retracement
Fibonacci Retracement adalah alat bantu untuk menemukan kemungkinan titik support dan resistance berdasarkan angka Fibonacci.
Digunakan untuk mengukur potensi koreksi (retracement) saat tren berlangsung.
10. MACD (Moving Average Convergence Divergence)
MACD adalah indikator yang digunakan untuk mendeteksi arah tren dan kekuatan momentum harga.
Terdiri dari dua garis dan histogram.
Membantu trader mengidentifikasi waktu yang tepat untuk membeli atau menjual.
11. Chart Pattern (Pola Grafik)
Chart pattern adalah pola pergerakan harga yang terbentuk di grafik dan bisa digunakan untuk memprediksi arah harga berikutnya. Contohnya:
Head and Shoulders: Menunjukkan kemungkinan pembalikan arah tren.
Double Top/Bottom: Mengindikasikan tren akan berbalik setelah dua kali gagal menembus level harga tertentu.
Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu akan lebih percaya diri dalam membaca grafik dan membuat analisis pasar. Meskipun analisis teknikal tidak menjamin hasil 100%, pengetahuan ini bisa menjadi alat yang kuat untuk mengambil keputusan trading yang lebih bijak. Jangan lupa untuk selalu melakukan analisis menyeluruh dan mengelola risiko dengan hati-hati
Terimpirsari dari : buku belajar kendel setick

0 Komentar