Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam menggunakan alat ini:
1. Tentukan Arah Tren
Langkah pertama adalah mengenali apakah tren harga saat ini bersifat naik (bullish) atau turun (bearish).
2. Tarik Garis Fibonacci
-
Untuk tren naik: tarik garis dari titik terendah (swing low) ke titik tertinggi (swing high).
-
Untuk tren turun: tarik garis dari swing high ke swing low.
3. Perhatikan Level-Level Kunci
Setelah menarik garis, akan muncul beberapa level retracement, yang paling umum digunakan adalah:
23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%.
Dari semua level tersebut, 61.8% sering dianggap paling signifikan karena sering menjadi titik di mana harga bisa berbalik arah.
4. Analisis Pergerakan Harga
Amati bagaimana harga bereaksi di sekitar level-level tersebut. Jika harga menyentuh salah satu level retracement lalu mulai bergerak kembali mengikuti arah tren utama, ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa tren tersebut akan berlanjut.
Contoh Kasus
Sebagai ilustrasi, bayangkan harga sebuah aset naik dari 100 ke 150. Maka:
-
Swing low = 100
-
Swing high = 150
-
Selisih = 50 poin
Menggunakan level retracement:
-
23.6% = 150 - (50 × 0.236) = 138.2
-
38.2% = 150 - (50 × 0.382) = 130.9
-
50% = 150 - (50 × 0.5) = 125
-
61.8% = 150 - (50 × 0.618) = 121.5
Level-level ini menjadi titik potensial untuk melihat apakah harga akan melanjutkan kenaikannya atau justru mengalami pembalikan arah.
Penutup
Fibonacci Retracement adalah alat yang sangat berguna terutama bagi trader pemula yang ingin memahami dinamika harga di pasar. Dengan mempelajari cara kerjanya, Anda dapat mengidentifikasi peluang trading dengan lebih percaya diri. Namun, penting untuk diingat bahwa alat ini bukan satu-satunya acuan—kombinasikan dengan indikator lain dan manajemen risiko yang baik untuk hasil yang optimal.
Impirasi dari: belajar candlestick
0 Komentar